Faktor Lingkungan Abiotik yang Mempengaruhi Kehidupan Hewan

10/11/2020

ARTIKEL II

EKOLOGI HEWAN

“ Faktor Lingkungan Abiotik yang Mempengaruhi Kehidupan Hewan “

Nama : Syaiful Azhar

NIM : 0310182099

Kelas : Tbio -2


A. Aksi Reaksi Hewan Dengan Lingkungan Abiotik

      Lingkungan abiotik adalah lingkungan tak hidup yang mempengaruhi keberadaan hewan tersebut. Misalnya pada hewan tanah lingkungan abiotik tersebut meliputi suhu tanah, pH tanah, aerasi dan kadar air yang tersedia. Kadar pH tanah yang memiliki tingkat keasaman yang tinggi tidak disukai hewan tanah, hal ini dikarenakan tanaman yang hidup pada tanah-tanah tersebut sedikit yang tentu mempengaruhi jumlah makanan yang akan diperoleh bagi hewan tanah. Namun bagi hewan yang berada diatas tanah seperti kelompok mamalia yakni gajah dan hewan lainnya tidak terlepas dari adanya keberadaan produsen (tumbuhan), namun produsen juga untuk dapat bertahan hidup memerlukam komponen tanah seperti mineral yang digunakan produsen dalam proses pembuatan makanan (fotosintesis) yang mana menghasilkan hasil sampingan berupa oksigen yang nantinya juga akan dihirup oleh hewan untuk bernafas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hewan tidak secara langsung memerlukan komponen abiotik untuk keberlangsungan hidupnya seperti penjelasan yang diatas. 

   Contoh kasus yang dapat menjelaskan peristiwa aksi dan reaksi hewan dengan lingkungan abiotik misalnya dalam proses siklus nitrogen, hewan merupakan bahan utama selain tumbuhan dalam proses ini, yang mana makhluk hidup yang telah mati akan diproses oleh pengurai (dekomposer) untuk selanjutnya akan membentuk amonium (proses ini dikatakan sebagai amonifikasi) selanjutnya setelah amonium terbentuk maka akan diubah kembali menjadi nitrit dengan bantuan bakteri nitrifikasi misalnya Nitrosomonas dan Nitrosococcus (proses ini disebut sebagai nitrifikasi. Pada tahap lanjutan setelah nitrit terbentuk maka selanjutnya akan diubah menjadi nitrat dengan bantuan bakteri nitrasi. Dalam hal ini nitrat yang terbentuk bila memungkinkan dengan adanya keberadaan bakteri denitrifikasi maka nitrat tersebut akan dirombak oleh bakteri tersebut yang selanjutnya akan menguap langsung ke atmosfer dalam bentuk nitrogen (N2). Namun bila tidak memungkinkan maka nitrat yang terbentuk akan di asimilasi oleh akar tanaman untuk kebutuhan nitrogen bagi tanaman tersebut.

B. Unsur – unsur Zat organik dan anorganik yang mempengaruhi kehidupan hewan. 

      Pada pembahasan kedua zat ini yakni organik dan anorganik pada hakikatnya yakni senyawa organik berasal dari makhluk hidup, sementara itu, yang asalnya dari mineral digolongkan ke dalam senyawa anorganik. Untuk dapat membedakan diantara keduanya yakni mulai dari bentuk, asal, struktur, dan lain sebagainya.

         Contoh zat organik adalah segala hal yang berasal dari makhluk hidup (tumbuhan) melalui proses fotosintesis yang memiliki klorofil misalnya zat pati, selulosa, sedangkan zat anorganik misalnya senyawa poliatomik dan biner. Dengan demikian zat organik dibutuhkan hewan sebagai bahan makanan untuk keberlangsungannya yakni hidup dan berkembangbiak yang didapatkan dari tumbuhan sedangkan zat anorganik didapatkan dari unsur-unsur mineral yang terkadang larut dalam air (elektrolit), yang mana air merupakan kebutuhan bagi semua makhluk hidup yang tentunya mempengaruhi kehidupan hewan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh critical jurnal review psikologi uinsu

Critical Jurnal Review Internasional Psikologi Pendidikan Uinsu

Transformasi Energi Dalam Ekosistem