IDENTIFIKASI KESULITAN BELAJAR SISWI MTs NEGERI TANJUNG PURA DALAM MEMAHAMI MATERI DUNIA TUMBUHAN
MINI
RISET
IDENTIFIKASI KESULITAN BELAJAR SISWI MTs NEGERI
TANJUNG PURA DALAM MEMAHAMI MATERI
DUNIA TUMBUHAN
Disusun Sebagai Salah
Satu Tugas Terstruktur Yang Diwajibkan
Dalam Mengikuti
Perkuliahan PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Oleh:
KELOMPOK I
HAFIZAH KHAIRINA UMAROH (0310181031)
SYAIFUL AZHAR (0310182099)
NANDA SHOLEHA (0310183127)
RISMAWATI SIREGAR (0310183140)
ALYA FEBRINA NASUTION (0310183134)
JURUSAN
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS
ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
TAHUN
2019
KATA
PENGANTAR
Segala
puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah Subhanallahu Wa Ta’ala atas izin-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penulisan
laporan mini riset yang berjudul “Identifikasi Kesulitan Belajar Siswi
MTs Negeri Tanjung Pura dalam Memahami Materi Dunia Tumbuhan.” Adapun maksud
dan tujuan dari penulisan laporan mini riset ini, selain menyelesaikan tugas
yang diberikan oleh Dosen pengajar, kami juga bermaksud memperluas pengetahuan
kita bersama terlebih lagi khususnya untuk penulis itu sendiri.
Penulis
telah berusaha untuk menyusun dengan sebaik-baiknya. Namun penulispun
menyadari, bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan kami sebagai manusia
biasa. Oleh karena itu, jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi
tekhnik kepenulisan maupun dari isi laporan itu sendiri. Maka kami memohon maaf
dan menerima sumbangan kritik serta saran untuk dapat menyempurnakan makalah
ini terlebih juga dalam pengetahuan kita bersama.
Medan, 24 Maret 2019
Penulis
Abstrak:
Tujuan dilakukannya penelitian ini guna Mendeskripsikan jenis kesulitan belajar
yang dialami siswi MTs (Madrasah
Tsanawiyah) Negeri Tanjung Pura dalam memahami materi dunia tumbuhan dan
mengetahui faktor-faktor penyebab siswi tersebut dalam mengalami ragam
kesulitan belajar materi dunia tumbuhan itu sendiri. Adapun metode yang
diterapkan menggunakan metode observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil
penelitian kesulitan yang dihadapi berupa, penulisan ilmiah, cirri-ciri, hingga
klasifikasi tumbuhan.
Kata Kunci: Kesulitan,
Tumbuhan, Biologi.
Pendahuluan
Biologi sebagai
salah satu bidang IPA yang memberikan berbagai pengalaman belajar untuk
memahami konsep dan keterampilan sains. Menurut saptono (2003: 11), dalam
mengembangkan biologi, guru harus menyadari bahwa pelajaran ini lebih dari
kumpulan fakta dan konsep, tetapi juga merupakan kumpulan proses dan nilai yang
dapat dikembangkan dalam kehidupan nyata. Materi tumbuhan merupakan materi yang
penting untuk dikuasai karena materi ini merupakan dasar untuk mempelajari
materi-materi lain seperti genetika, ekologi, evolusi, dan cabang ilmu biologi
lain, karena biologi adalah suatu ilmu yang berkesinambungan.
Tak dapat
dipungkiri dalam pembelajaran ini siswa/i kadang mengalami berbagai kesulitan.
Sehingga melalui hal ini bertujuan bagaimana berbagai permasalahan-permasalahan
dapat dipecahkan melalui metode serta cara yang diterapkan didalamnya.
Identifikasi
Masalah
Adapun
hal yang menjadi topik permasalahan dalam analisis mini riset kelompok kami
adalah:
1. Ditemukannya kesulitan anak tingkat
SMP (sederajat) yang akrab di sapa dengan sebutan Nelly dalam belajar dan
memahami salah satu materi biologi yaitu mengenai dunia tumbuhan.
2. Kesulitan dalam mempelajari materi
ini bagi Nelly diakibatkan oleh faktor internal (kurangnya minat dan motivasi)
serta faktor eksternal (kurangnya kreativitas guru).
Rumusan
Masalah
Landasan
Teori
Proses
pendidikan berlangsung dalam suatu proses yang disebut dengan belajar. Menurut
Muhibbin Syah (2010: 87), belajar merupakan kegiatan yang berproses dan menjadi
unsur fundamental bagi berlangsungnya proses pendidikan. Hal ini berarti bahwa
tercapainya sebuah tujuan pendidikan bergantung pada proses belajar yang
dialami oleh setiap peserta didik. Proses belajar bukan hanya berlangsung
disekolah tetapi juga di lingkungan rumah dan sekitarnya.
Sekolah
sebagai lembaga yang menyediakan pendidikan formal berperan penting dalam
pencapaian tujuan pendidikan. Program pembelajaran di sekolah tidak mudah untuk
diaplikasikan. Guru sering mengalami kesulitan menerapkan berbagai macam
tekhnik, metode, model sesuai dengan karakter peserta didik yang berbeda satu
sama lain. Menurut Dwijandono dan Sri Esti Wuryani (2002:9), setiap guru
mempunyai cara mengajar berbeda, baik itu meliputi perencanaan, sejumlah
pengontrolan tingkah laku siswa, metode pengajaran, pembentukan kelompok, dan
lain sebagainya. Sebagian peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran
tanpa kesulitan berarti, akan tetapi terdapat peserta didik yang mengalami
kesulitan dalam proses pembelajaran.
Menurut
Sugihartono (2012: 149), kesulitan belajar adalah salah satu gejala yang nampak
pada peserta didik ditandai adanya prestasi belajar rendah atau di bawah yang
telah ditetapkan. Ilmu pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang berkaitan
dengan cara mencari tahu tentang alam yang disusun secara sistematis. Biologi
merupakan cabang ilmu dibagia IPA yang mempelajari segala sesuatu tentang
makhluk hidup. Materi dunia tumbuhan adalah salah satu materi yang disajikan
pada tingkat Mts (Madrasah Tsanawiyah) sederajat.
Materi dunia
tumbuhan merupakan materi yang penting untuk dikuasai karena materi ini
merupakan dasar untuk mempelajari materi-materi lain seperti genetika, ekologi,
evolusi, dan cabang ilmu biologi lain, karena biologi adalah suatu ilmu yang
berkesinambungan. Apabila siswa/I kesulitan dalam memahami materi dunia
tumbuhan, maka siswa/I cenderung akan kesulitan dalam memahami materi biologi
yang lain karena memiliki konsep-konsep yang saling berhubungan. Seperti yang
diungkapkan Suwarto (2013:93) bahwa jika suatu materi yang dipelajari siswa/I
memerlukan penguataan materi lain sebagai prasyarat, maka siswa/I harus
mengusai materi sebagai prasyarat tersebut sebelum siswa/I melanjutkan ke
materi berikutnya. Materi dunia tumbuhan itu sendiri dibagi menjadi beberapa sub bab yang harus dikuasai siwa/I
yaitu Bryophyta (tumbuhan lumut), Pteridophyta (tumbuhan paku), dan
Spermatophyta (tumbuhan berbiji).
Metode
Penelitian
Penelitian ini
dilaksanakan dengan metode observasi dan penyerahan angket. Observasi merupakan
suatu metode penelitian yang dilakukan dengan cara terjun langsung kelapangan
untuk mengamati sebuah objek yang akan diteliti. Sedangkan angket merupakan
kumpulan pertanyaan-pertanyaan yang tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden. Adapun jenis angket yang kami gunakan adalah angket
tertutup.
Hasil
dan Pembahasan
Untuk hasil
penelitian kami akan sajikan dalam bentuk diagram. Diagram di bawah ini akan
menggambarkan jesis kesulitan yang kami temukan dalam penelitian terhadap
seorang siswi Mts Tanjung Pura yang akrab disapa dengan nama Nelly mengenai
penguasaan materi dunia tumbuhan:
No
|
Pertanyaan
|
Iya/
Bisa
|
Tidak
|
1
|
Tahu cara menulis nama ilmiah tumbuhan lumut?
|
ü
|
|
2
|
Tahu cara menulis nama ilmiah tumbuhan paku?
|
ü
|
|
3
|
Tahu cara menulis nama ilmiah tumbuhan Pinus?
|
ü
|
|
4
|
Apakah belajar nama ilmiah pada tumbuhan itu
menyenangkan?
|
ü
|
|
5
|
Bisa ceritakan cara tumbuhan mendapatkan makanan?
|
ü
|
|
6
|
Bisa deskripsikan ciri-ciri bunga mawar?
|
ü
|
|
7
|
Bisa deskripsikan ciri-ciri tumbuhan pinus?
|
ü
|
|
8
|
Tahukah kamu dalam mengklasifikasi tumbuhan paku?
|
ü
|
|
9
|
Bisa sebutkan klasifikasi dari tumbuhan lumut?
|
ü
|
|
10
|
Bisa sebutkan klasifikasi dari bunga mawar?
|
ü
|
3.
Kesulitan
dalam Menuliskan Nama Ilmiah
Berdasarkan
diagram diatas, penulisan nama ilmiah merupakan kesulitan tertinggi yang
dihadapi oleh Nelly dalam mempelajari materi dunia tumbuhan. Menurut Biggs
(2008: 486), penulisan nama ilmiah mempunyai aturan-aturan tertentu. Huruf
pertama dari nama genus ditulis dengan huruf irril, huruf penunjuk spesies
ditulis dengan huruf kecil, penulisan nama ilmiah harus dicetak miring apabila
ditulis dalam buku cetak, dan apabila ditulis tangan maka kedua bagian dari
nama harus digaris bawahi. Kesalahan yang sering muncul dalam penulisan nama
ilmiah ini kemungkinan besar disebabkan karena siswa belum memahami tata cara
penulisan nama ilmiah yang baik dan benar.
2.
Kesulitan dalam Klasifikasi Tumbuhan
Sistematika
atau klasifikasi adalah salah satu cabang biologi yang secara khusus mengkaji
pengelompokan makhluk hidup. Makhluk hidup dikelompokan berdasarkan banyak
sedikitnya persamaan dan perbedaan yang dimiliki. Semakin banyak persamaan yang
dimiliki, maka makhluk hidup tersebut memiliki hubungan kekerabatan yang dekat.
Demikian juga sebaliknya, bila persamaan cirri yang dimiliki lebih sedikit
berarti hubungan kekerabatannya juga lebih jauh. Dalam klasifikasi makhluk
hidup telah dibuat takson-takson atau urutan tingkatan kelompok. Dimulai dari
yang paling tinggi hingga ke paling rendah. Adapun klasifikasi tumbuhan adalah
sebagai berikut: Kingdom, Diviso, Class, Ordo, Famili, Genus, dan Species.
Dalam
hal ini, guru kadang kesulitan dalam memilih metode yang tepat untuk
mempermudah pemahaman dan meningkatkan ingatan perihal nama-nama ilmiah.
Demikian juga siswi yang kami teliti, dimana Nelly juga mengalami kesulitan
memahami dan mengingat nama-nama ilmiah tersebut. Selain dari faktor diri Nelly
itu sendiri, faktor lain yang ikut berpartisipasi adalah berasal dari
sekolahnya seperti kurang tepatnya metode yang diterapkan oleh guru Nelly
sehingga belajarpun membosankan dan sukar untuk dipahami.
3.
Kesulitan dalam Mendeskripsikan Ciri-Ciri Tumbuhan
Untuk
bagian ini, sebenarnya Nelly mampu mendeskripsikan ciri-ciri tumbuhan, tetapi
dengan syarat Nelly tahu wujud dari tumbuhan itu sendiri. Kesulitan yang
dialami Nelly dalam mendeskripsikan tumbuhan berasal dari kurangnya wawasan,
minimnya penjelajahan di dunia maya seperti google, chrome, dan aplikasi yang
membantu, serta jarangnya terjadi interaksi langsung mengenai ragam tumbuhan
itu sendiri.
Kesimpulan
dan Saran
Adapun kesimpulan dari penelitian
ini yakni:
·
Ragam kesulitan dalam memahami materi tumbuhan yang dihadapi
yaitu dimulai dari kesulitan penulisan nama ilmiah tumbuhan, pemahaman ciri-ciri, hingga ke tahap klasifikasi jenis
tumbuhan.
·
Faktor
yang menyebabkan kesulitan tersebut dapat terjadi disebabkan oleh adanya faktor
internal (kurangnya motivasi dan minat) serta faktor eksternal (kurangnya
fasilitas sekolah dan kreativitas guru).
Daftar
Pustaka
Habiburrahma. 1990. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remidi dalam Pendidikan IPA.
Jakarta: Depdikbud.
Indrianto, W. 2003. Identifikasi Kesulitan Belajar IPA Biologi Siswa. Semarang:
Universitas Negeri Semarang.
Sadirman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grasindo
Persada.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Komentar
Posting Komentar